Jumat, 05 Februari 2010

Keracunan Baygon


Pendahuluan

Organopospat dan karbamat banyak terdapat dalam insektisida. Bahan kimia organopospat dan karbamat bekerja dengan menghambat asetilkolinesterase yang akan mengakibatkan penumpukan asetilkolin pada reseptor muskarinik dan nikotinik. Organopospat berikatan secara irreversible, sedangakan karbamat berikatan reversible. Perbedaan ini nantinya akan membedakan bagaimana penatalaksanaannya.
Baygon adalah insektisida kelas karbamat, yaitu insektisida yang berada dalam golongan propuxur. Penanganan keracunan Baygon dan golongan propuxur lainnya adalah sama. Contoh golongan karbamat lain adalah carbaryl (sevin), pirimicarb (rapid, aphox), timethacarb (landrin) dan lainnya. Klik disini untuk mendapatkan link download gratis, (PDF) (DOC)

Penyebab

Insektisida golongan karbamat

Gambaran Klinis

Gejala keracunan sangat mudah dikenali yaitu diare, inkontinensia urin, miosis, fasikulasi otot, cemas dan kejang. Miosis, salvias, lakrimasi, bronkospasme, keram otot perut, muntah, hiperperistaltik dan letargi biasanya terlihat sejak awal. Kematian biasanya karena depresi pernafasan.

  1. Efek muskarinik (parasimpatik) berupa :

  2. Miosis (pinpoint), Hipersalivasi, lakrimasi, Hipersekresi bronchial, Bronkospasme, Hiperperistaltik : mual, muntah, diare, kram perut., Inkontinensia urin, Pandangan kabur, Bradikardi


  3. Efek nikotinik berupa :

  4. Fasikulasi otot, kejang, kelumahan otot, paralysis, ataksia, takikardi (hipertensi)

  5. Efek SSP berupa :

  6. Sakit kepala, bicara ngawur, bingung, kejang, koma, dan depresi pernafasan.

  7. Efek pada kardiovaskularbergantung pada reseptor mana yang lebih dominan


Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat kontak dengan insektisida, pemeriksaan klinis dan menyeluruh dan terakhir pemeriksaan laboratorium.

Penatalaksanaan

  1. General Management

  2. a. Airways : jaga jalan nafas, bersihkan dari bronchial sekresi.
    b. Breathing : beri oksigen 100% , bila tidak adekuat lakukan intubasi
    c. Circulation : pasang IV line, pantau vital sign.

  3. Spesifik terapi

    1. Bilas lambung ( 100-200 ml ), diikuti pemberian karbon aktif. Direkomendasikan pada kasus yang mengancam. Efektif jika <>
    2. Karbon aktif . Dosis ≥ 12 tahun : 25 – 100 gr dalam 300-800 ml. Dosis <>


  4. Pharmacologic terapi

    1. First line

    2. Atropine :
      • ≥ 12 tahun : 2-4 mg IV setiap 5-10 menit sampai atropinisasi. Dosis pemeliharaan 0,5 mg/30 menit atau 1 jam atau 2 jam atau 4 jam sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 50 mg/24 jam. Pertahankan selama 24-48 jam.
      • <>Supportif :
      • Diazepam 5-10 mg IV bila kejang

      • Furosemide 40-160 mg bila ronki basah basal muncul




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photobucket