Minggu, 28 November 2010

BETA-CELL DYSFUNTION AND INSULIN RESISTENCE

BETA-CELL DYSFUNTION AND INSULIN RESISTENCE :
ROLE IN ATHEROSCLEROSIS IN TYPE 2 DM
Syafril Syahbuddin at Symposium Hyperglicemia of Patient with Diabetes Mellitus in Clinical Practice
Medan, 28 November 2010







Pendahuluan

Telah banyak dilaporkan bahwa penyakit kardiovaskular aterosklerosis (PKVAS), merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada pasien diabetes mellitus, terutama pada diabetes mellitus tipe-2 (DMT-2). Di klinik, PKVAS ditemukan dalam bentuk penyakit jantung koroner (PJK), penyakit serebrovaskular dan penyakit pembuluh darah perifer. PJK sendiri merupakan penyebab lebih dari 75% kematian oleh PKVAS pada pasien DM. PJK pada DMT-2, terjadi pada usia lebih muda, perjalannya lebih progresif, melibatkan multivessels dan lebih sering mengalami sindroma koroner akut. DM telah dinyatakan sebagai ekuivalen risiko PJK (Grundy et al, 2004). Pasien DM memiliki 3-5 kali risiko kematian oleh PJK, dibandingkan dengan non – DM (Stamler, 1993), sama dengan pada non DM disertai infark jantung. (Heffner, et al. 1998).

Hiperglikemia pada DMT-2 memegang peran penting dalam patogenesis aterosklerosis. Di samping itu, pada DMT-2 sering terdapat kumpulan berbagai factor risiko PKVAS yang didasari oleh resistensi insulin, seperti obesitas, dislipidemia, jipertensi, dll.

Patofisiologi hiperglikemia pada DMT-2 didasari oleh fenomena utama yaitu resistensi insulin dan disfungsi sel beta pancreas berdasarkan factor genetic yang diperberat oleh factor lingkungan.

Pada DMT-2, hiperglikemia merusak sel endotel vaskuler, sel beta pancreas, reseptor insulin serta jaringan lainnya, yang dikenal sebagai glucotoxicity. Di samping itu, sebagai akibat dari resistensi insulin, terjadi peningkatan asam lemak bebas (ALB) yang juga merusak berbagai jaringan (lipotoxicity). Gluco-lipotoxicity yang tidak terkendali akan merusak sel beta pancreas, mengurangi sekresi insulin, meningkatkan resistensi insulin, sehingga memperberat hiperglikemia dan arterosklerosis. Dengan pemahaman di atas, terapi yang rasional untuk penanggulangan PKVAS pada pasien DMT-2 adalah yang dapat efektif mengatasi hperglikemia melalui perbaikan resistensi insulin dan disfungsi sel beta, di samping mengendalikan berbagai factor resiko PKVAS yang sering menyertainya.

Untuk makalah selengkapnya, akan saya kirimkan melalui email bila anda meminta.

1 komentar:

  1. mas dayat, boleh minta copy makalahnya. saya tunggu di wong_geek@yahoo.com

    BalasHapus

Photobucket