PEMASANGAN KATETER KANTUNG KEMIH
Pemasangan kateter kantung kemih dalam standar pelayanan medis haruslah dilakukan dengan prosedur yang benar, gentle dan steril. Dalam kesempatan ini, penulis akan mencoba membagi ilmu dalam standar atau protap pemasangan kateter. Mudah-mudahan bahan ini dapat bermanfaat dan menjadi perbandingan dalam penyusunan standar operasi , membuat makalah, tulisan atau keperluan lainnya. Dasar pembuatan protap ini berawal dari kesulitan penulis dalam mencari format penulisan SOP dalam bentuk PDF atau DOC yang ditulis dalam table.
Protap Pemasangan Kateter Kantung Kemih
(PDF), (DOC)
Pengertian :
Pemasangan kateter atau kateterisasi uretra adalah tindakan memasukan kateter ke dalam buli-buli melalui uretra. untuk memperlancar keluarnya urine bagi penderita yang tidak sadar atau yang tidak bisa buang air kecil.
Tujuan / Indikasi :
1. Diagnostic, dan
2. Terapi
Persiapan :
Kateter, sarung tangan, desinfektan (betadine), jelly, pinset, spuit 10 ml, aqua atau NaCl untuk balon, nierbecken, kasa steril, plester, dan urin bag.
Prosedur :
- Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan,termasuk memilih nomor cateter yang sesuai. Untuk menghindari trauma pada saat pemasangan, pakailah kateter dengan ukuran yang sesuai dan kalau tidak ada, pakai ukuran yang lebih kecil. (buku saku anak, Medan, Juli 2007).
- Jelaskan tujuan pemasangan kateter kepada pasien
- Penderita posisi terlentang
- Petugas harus mencuci tangan dengan larutan antiseptic dan air yang mengalir serta memakai sarung tangan steril.
- Lakukan Asepsis & antisepsis penis dengan betadine dan kassa steril. Desinfeksi dimulai dari meatus termasuk glans penis dan memutar sampai pangkal
- Penis dipegang dan diarahkan ke atas atau hampir tegak lurus dengan tubuh untuk meluruskan urethra yang panjang dan berkelok agar kateter mudah dimasukkan .
- Membubuhi Jelli di meatus uretra eksternus dan diujung cateter.
- Masih dalam keadaan steril , tangan kiri memegang penis sambil membuka orificium urethra externa, tangan kanan memegang kateter dengan pinset dan memasukkannya secara pelan-pelan dan hati-hati bersamaan penderita disuruh menarik nafas dalam.
- Kaji kelancaran pemasukan kateter jika ada hambatan berhenti sejenak kemudian dicoba lagi. Jika masih ada tahanan proses pemasangan dihentikan.
- Bila sudah berhasil balon diisi sesuai ketentuan
- Kateter difiksasi dengan plester pada abdomen lalu dihubungkan dengan urin bag.
Referensi :
- Prosedur Tetap Standar Pelayanan Medis IRD Dr. Soetomo. 1996.
- Widjoseno Gardjito,Urologi, Pedoman Diagnosa dan Terapi Lab/UPF Ilmu Bedah RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, 1994
- Buku saku anak, Medan, Juli 2007
- Pengalaman pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar