Pemberian terapi bikarbonat pada diabetes ketoasidosis masih controversial. Selain itu belum ada dijumpai penelitian yang luas mengenai asidosis berat pada pasien KAD. Namun hampir semua penelitian awal atau beberapa center setuju bahwa bila pH darah < 7.0 akan sangat mengancam nyawa, terutama bila disertai gangguan respirasi. Dalam keadaan ini terapi bikarbonat dapat diberikan.
Apa yang perlu diingat adalah pemberian bikarbonat akan menyebabkan potassium bergerak masuk ke dalam sel. Oleh sebab itu, sebelum memberikan terapi bikarbonat cek dahulu konsentrasi potassium, bila konsentrasi potassium rendah maka pemberian bikarbonat dapat menyebabkan aritmia jantung serius . Ekstra potassium (sekitar 20 mmol potassium tiap 100 mmol bikarbonat) diberikan pada saat koreksi bikarbonat berlangsung dan konsentrasi plasma potassium segera dicek ulang setelah itu.
Panduan Terapi Asidosis Metabolik
Rumusnya
HCO3- = 0,3 x BB (kg) x BE
Dalam hal cara pemberian bikarbonat ada berbagai versi, yang pertama adalah kebutuhan bikaronat yang telah dihitung tersebut diberikan setengahnya dalam bolus (yang diencerkan dalam cairan isotonis 1:2) dan sisanya setengah lagi diberikan secara drips dalam 100 cc NaCl 0,9% (cairan isotonic) habis dalam 1 jam. Segera setelah itu cek kembali semua parameter. Jangan lupa untuk menambahkan 20 mEq kalium ekstra.
Berikutnya adalah pemberian kalium dengan cara seperti yang tercantum berikut ini :
Cara ini sepertinya lebih simpel dan pemberian bikarbonat dalam diulang untuk mencapai target pH > 7.0.
REFERENSI
Minggu, 28 November 2010
TERAPI BIKARBONAT PADA KETOASIDOSIS DIABETIK
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar